A. LATAR BELAKANG
Perkembangan
peradaban manusia juga disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tidak terkecuali ilmu Matematika, Matematika yang dikenal sebagai
bahasa dari semua ilmu ini ternyata dikembangkan juga oleh tokoh-tokoh beragama
islam. Namun alangkah ruginya kita sebagai mahasiswa muslim tidak mengetahui
tokoh-tokoh muslim yang mengembangkan ilmu matematika.
Kita
sebagai penikmat ilmu sudah sepatutnyalah menghargai perjuangan tokoh-tokoh
yang telah menemukan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita saat ini. Terutama
tokoh seagama kita yaitu para matematikawan muslim dan ada baiknya kita
mengenal mereka melalui makalah ini.
Banyak
matematikawan muslim yang sangat berjasa dibidang matematika ini. Alkwarizmi
sang bapak aljabar, Alqalasadi tkoh yang mengenalkan simbol-simbol matematika,
abul wafa’ tokoh yang namanya ditulis dikawah bulan, dan banyak lagi tokoh
matematika yang akan penulis perkenalkan didalam makalah ini.
Didalam
makalah ini akan dijelaskan tentang matematikawan muslim yang perannya sangat
penting didalam bidang matematika. Diantaranya mengenai tahun lahir dan wafat,
karya-karyanya, dan perannya dibidang matematika.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa tokoh matematika muslim yang berperan penting dalam perkembangan matematika?
2. Apa peran penting yang telah dilakukannya dalam bidang matematika?
3. Karya-karyanya dibidang matematika?
C. TUJUAN
Tujuan
saya dalam penulisan makalah ini ialah
1. Agar kita mengetahui para matematikawan yang telah berjasa dibidangnya.
2. Agar kita lebih menghargai illmu yang telah kita dapatkan.
3. Untuk menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah sejarah matematika
PEMBAHASAN
KONSTRIBUSI TOKOH-TOKOH MUSLIM BAGI PERKEMBANGAN MATEMATIKA
1. Al-Hajjaj bin Yusuf bin Matar (786-833 M)
Al-Hajjaj
bin Yusuf bin Matar
adalah
seorang matematikawan Arab yang pertama kali menerjemahkan Elemen Euclid dari
bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Dia membuat terjemahan yang lebih ringkas
untuk khalifah al-Maʾmun (813-833). Sekitar 829, ia menerjemahkan Ptolemeus
Almagest, yang pada waktu itu juga telah diterjemahkan oleh Hunayn ibn Ishaq
dan Sahl al-Tabari. Kita tahu apa-apa tentang kehidupan pribadi Hajjaj's,
keluarganya, teman-temannya, atau pelatihannya (gurunya); kita tahu bahwa dia
adalah salah satu penerjemah yang paling berpengaruh pada akhir abad ke-8 awal
abad ke-9 di Baghdad, ibukota dari Kekaisaran Abbasiyah.Hajjaj menterjemahkan
Ptolemy Megale sintaks yang dikenal sebagai Almagest dan Euclid's Elements.
Pada
awal abad ke-9, ia menerjemahkan Elements, naskah yang berbahasa Yunani, ke
dalam bahasa Arab untuk Yahya bin Khalid (wafat: 805), Wazir Khalifah Harun
Al-Rasyid. Namun pada tahun 820, Hajjaj merevisi terjemahannya dan membuatnya
untuk Khalifah Abbasiyah yang berkuasa di Ma’mun. terjemahan versi baruya
digambarkan lebih canggih dari terjemahan aslinya. Kapan dan untuk siapa ia
menerjemahkan Almagest tidak diketahui. Dua naskah terjemahan Hajjaj tentang
pekerjaan utama Ptolemeus masih ada sampai hari ini.
Terjemahan
Hajjaj’s memiliki pengaruh yang besar pada masyarakat Arab, Persia, Ibrani dan
Pelajar yang mempelajari buku Ptolemy dan Euclid. Hal ini dapat dideteksi dalam
manu skrip yang mewakili tradisi besar kedua dalam transmisi Arab dalam
Almagest dan Element dan turunannya kemudian dalam bahasa Latin dan
Ibrani.
Tradisi
kedua dimulai oleh terjemahan Hunayn ibn Ishaq tentang Almagest dan Elemen ke
dalam bahasa Arab dan dilanjutkan dengan edisi Thabit ibn qurra. Beberapa dari
sepuluh manuskrip Almagest Arab hari ini masih ada. Manuskrip itu dipelajari di
Andalusia (Spanyol), di Afrikautara, Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.
Ulama
penting seperti Abu Aliʿ Sina bin Aflah bin Jabir dan Nasir al Din al Tusi
mengetahui dan bekerja dengan manuskrip dari kedua tradisi dan memberikan
komentar, yang kritis kepada keduanya. Pada abad ke-12, Gerard dari Cremona
menerjemahkan Almagest di Toledodari yang berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin
menggunakan naskah yang mewakili dua tradisi Arab. Buku I-IX dari terjemahan
ini didasarkan pada karya Hajjaj kecuali untuk katalog bintang di buku
VII.5-VIII.1, yang merupakan teks pencampuran dua tradisi Arab. Sisa tiga buku
terjemahan Gerard berasal dari karya Hunayn Ibn Ishaq dan ibn Thabit qurra.
Pada awal abad 12, Adelard of Bath versi al-Hajjaj tentang elemen Euclid
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
2. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi
Hasil perkalian dari (2x- 5)(x +1) adalah ...
Jawab : (2x-
5)(x +1) = 2x2
+ 2x -5x -5
= 2x2 -3x -5
Tahukah anda sekalian kalau contoh soal seperti
diatas adalah hasil pemikiran matematikawan muslim? Ia lah alkwarizmi. Muḥammad
bin Mūsā al-Khawārizmī (Arab: محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli matematika, astronomi,
astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di
Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir
sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.
Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol
sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Angka nol itu dibawa ke Eropa
oleh Leonardo Fibonanci dalam karyanya, Liber Abaci.
Kehadiran angka nol itu sempat ditolak kalangan gereja Kristen. Angka nol telah
membawa implikasi yang amat besar dalam seluruh aspek kehidupan dan peradaban
manusia. Ia
dikenal sebagai bapak aljabar karena karya besarnya.
Sulit
mengetahui biografy alkwarimy seutuhnya, nama panggilannya Abūʿ Abd Allāh atau Abū
Jaʿfar. Sejarawan al-Tabari memberi namanya sebagai Muhammad ibn Musa
al-Khawarizmi al-Majousi al-Katarbali. Julukan al-Qutrubbulli menunjukkan ia
mungkin malah datang dari Qutrubbull, sebuah kota kecil dekat Baghdad. Tentang
agama al-Khawarizmi itu, Toomer menulis:“Julukan lain yang diberikan kepadanya
oleh al-Tabari, "al-Majousi" tampaknya menunjukkan bahwa ia adalah
seorang penganut agama Zoroaster tua. Ini masih akan mungkin terjadi pada waktu
itu untuk seorang pria asal Iran, namun kata pengantar al-Khawarizmi's dalam
bukunya Algebra menunjukkan bahwa ia adalah seorang Muslim. Julukanyang diberi
al-Tabari's padanya bisa berarti itu asal dari nenek moyangnya, dan mungkin itu
gelarnya di masa muda. Dalam al Kitab al-Fihrist karya Ibn al-Nadim kita
menemukan biografi singkat pada al-Khawarizmi, bersama-sama dengan daftar
buku-buku yang ditulisnya.
Pekerjaan utama al kwarizmi Kitab al-muḫtaṣar fi Hisab al-ğabr wa-l-Muqabala , yang dapat diterjemahkan sebagai Kitab Ringkas
tentang Perhitungan oleh Penyelesaian dan Balancing. Risalah yang
disediakan untuk solusi sistematis linier dan persamaan kuadrat . Meskipun makna yang tepat dari kata al-jabr
masih belum diketahui, sebagian besar sejarawan setuju bahwa arti kata itu
sesuatu seperti "restorasi", "selesai", "reuniter
patah tulang" atau "bonesetter." Istilah ini digunakan oleh
al-Khwarizmi untuk menggambarkan operasi yang dia diperkenalkan, pengurangan dan balancing , mengacu pada transposisi istilah
dikurangi ke sisi lain dari sebuah persamaan, yaitu pembatalan istilah seperti
pada sisi berlawanan dari persamaan. Kini, naskah asli dalam bahasa Arab buku
tersebut sudah hilang, hanya tersedia terjemahan latinnya saja. Bukunya yang
lain juga sudah raib tak ketahuan rimbanya. Aljabar adalah penggabungan teori
bilangan-bilangan rasional, irasional, dan geometri.
Sistemyang
ditemukannya disebut sebagai sistem bilangan desimal. dan penerjemah
karya-karya Yunani kuno.
- kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
- kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)
- akar sama dengan konstanta (bx = c)
- kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)
- kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)
- konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)
Pekerjaan
utama kedua Al-Khawarizmi adalah tentang masalah aritmatika, yang masih ada
dalam terjemahan Latin tetapi hilang dalam bahasa Arab yang asli. Terjemahan
kemungkinan besar dilakukan di abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga
menerjemahkan tabel astronomi pada 1126. Naskah-naskah Latin tanpa judul,
tetapi sering disebut algorizmi atau Algoritmi denumero Indorum pada tahun
1857. JudulArab asli mungkin Kitāb al-Jamʿwa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind
"Buku Penambahan dan Pengurangan Menurut Perhitungan Hindu".
Pekerjaan
ketiga terbesar Al-Khawarizmi adalah Kitab surat al-Ard “Kenampakan Permukaan
Bumi” atau “Gambar Bumi” diterjemahkan sebagai Geografi yang selesai pada tahun
833. Ini adalah versi revisi dan penyelesaian dari Geografi Ptolemeus, terdiri
dari daftar 2402 koordinat darikota-kota dan fitur geografis lainnya setelah
pengenalan umum. Hanya adasatu salinan yang selamat dari Kitābṣūrat al-Arḍ,
yang disimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Sebuah terjemahan Latin
disimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Buku ini dibuka dengan
daftar lintang dan bujur, dalam rangka "zona cuaca",artinya di blok
garis lintang dan di setiap zona cuaca, atas perintah bujur. Seperti yang
Paulus Gallez tunjukkan, sistem yang sangat baik memungkinkan kita untuk
menyimpulkan garis lintang dan bujur di mana banyak dokumen memiliki kondisi
buruk sehingga membuatnya praktis tak terbaca. Baik salinan Arab maupun
terjemahan Latin termasuk peta dunia itu sendiri, namun Hubert Daunicht mampu
merekonstruksi peta hilang dari daftar koordinat. Daunicht membaca lintang dan
bujur dari titik-titik pantai di naskah, atau menyimpulkannya dari konteks di
mana keduanya tidak terbaca. Ia pindahkan poin poin itu ke kertas grafik dan
menghubungkan mereka dengan garis lurus, memperoleh perkiraan garis pantai
seperti pada peta asli. Dia kemudian melakukan hal yang sama untuk sungai dan
kota-kota.
Gelaran Al-Khawarizmi yang dikenali di Barat ialah al-Khawarizmi,
al-Cowarizmi, al-karismi, al-Goritmi atau al-Gorism. Nama al-gorism
telah dikenali pada abad pertengahan. Negara Perancis pula
al-Gorism muncul sebagai Augryam atau Angrism. Di Inggris pula
beliau dikenali sebagai Aurym atau Augrim. Sumbangan hasil karya beliau
sendiri, antaranya ialah :
- Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
- Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
- Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau yang
telah dihasilkan dalam penulisan karya Al-Khawarizmi dan telah menjadi popular serta dipelajari oleh
semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil karya tersebut terkenal
pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.Antara hasil karya yang telah
beliau hasilkan ialah :
- Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.
- ‘Mufatih al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.
- Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh Prince Boniopagri.
- Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.
- Al-Amal bi’ Usturlab’
- Al-Tarikh
- Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah.
sumber : di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar